Syed Muhammad Naquib al-Attas

(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

  • Kepala Divisi Sastra Jurusan Studi Melayu, Universitas Malaya (1965-1968)
  • Dekan Fakultas Sastra dan Ilmu Sosial, Universitas Malaya (1968-1970)
  • Direktur ISTAC (1991-2002)
  • Distinguished Visiting Professor RZS-CASIS (2013-2015)
Dikenal atasISTAC (The International Institute of Islamic Thought and Civilisation)Penghargaan
Latar belakang akademisPendidikanAkademi Militer Kerajaan SandhurstAlma mater
TesisThe Mysticism of Hamzah Fansuri (tesis doktoral dua jilid) [1] (1962)Pembimbing doktoral
  • Martin Lings
  • Arthur John Arberry
Karya akademisEraModernAliranFilsafat Islam - SufismeMinat utama
  • Sufisme
  • kosmologi
  • metafisika
  • filsafat
  • bahasa dan sastra Melayu
Karya terkenal
  • Islam and Secularism
  • Historical Fact and fiction
  • The Concept of Education in Islam: A Framework for an Islamic Philosophy of Education
  • Prolegomena to the Metaphysics of Islam
Pemikiran pentingIslamisasi ilmu Goodreads author: 684492

Syed Muhammad al Naquib bin Ali bin Abdullah bin Muhsin al Attas (bahasa Arab: سيد محمد نقيب العطاس Sayyid Muḥammad Naqīb al-ʿAṭṭās; lahir 5 September 1931)[1] adalah seorang cendekiawan dan filsuf Muslim dari Malaysia. Ia menguasai teologi, filsafat, metafisika, sejarah, dan sastra[2][3]. Ia juga menulis berbagai buku di bidang pemikiran dan peradaban Islam, khususnya tentang sufisme, kosmologi, filsafat, dan literatur Malaysia.

Riwayat hidup

Syed Muhammad Naquib al-Attas lahir di Bogor, Indonesia. Ia menempuh pendidikan dasar pada usia 5 tahun di Johor, Malaysia, namun saat pendudukan Jepang ia pergi belajar ke Jawa untuk belajar Bahasa Arab di Madrasah Al-`Urwatu’l-wuthqa di Sukabumi. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, Inggris Raya.[1][4]

Setelah Perang Dunia II pada tahun 1946 ia kembali ke Johor untuk menyelesaikan pendidikan menengahnya. Ia tertarik dan mempelajari sastra Melayu, sejarah, dan kebudayaan Barat. Saat kuliah di Universitas Malaya, al-Attas menulis Rangkaian Ruba`iyat[5], sebuah karya literatur, dan Some Aspects of Sufism as Understood and Practised among the Malays.[6] Dari sini ia melanjutkan studi ke the Institute of Islamic Studies di McGill University, Montreal, Kanada.[3] Tahun 1962 Al-Attas menyelesaikan studi pasca sarjana di sini dengan thesis Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh[7][8]. Al-Attas kemudian melanjutkan studi ke School of Oriental and African Studies, University of London di bawah bimbingan Professor A. J. Arberry dari Cambridge dan Dr. Martin Lings. Thesis doktornya (1962) adalah studi tentang dunia mistik Hamzah Fansuri.

Setelah kembali dari Inggris Raya, ia diangkat menjadi kepala program Sastra di Departemen Kajian Malaya, Universitas Malaya di tahun 1965, dan kemudian menjadi dekan Fakultas Sastra dan Ilmu Sosial, Universitas Malaya periode 1968-1970.[1] Pada tahun 1987, Al-Attas mendirikan sebuah institusi pendidikan tinggi bernama International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) di Kuala Lumpur. Melalui institusi ini Al-Attas bersama sejumlah kolega dan mahasiswanya melakukan kajian dan penelitian mengenai Pemikiran dan Peradaban Islam, serta memberikan respons yang kritis terhadap Peradaban Barat.[3]

Pada tahun 2024, Syed Muhammad Naquib Al-Attas dikategorikan sebagai bagian dari 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Yordania.[4] Ia juga memegang penghargaan Darjah Yang Mulia Setia Mahkota dari pemerintah Malaysia.[4]

Pemikiran

Konfrontasi permanen

Konfrontasi permanen merupakan sebuah tesis yang dikemukakan oleh Syed Muhammad Naquib al-Attas sebagai antitesis bagi teori Benturan Peradaban. Tesis ini berlawanan dengan teori Benturan Peradaban yang dikemukakan oleh Bernard Lewis dan disebarluaskan oleh Samuel Phillips Huntington. Konfrontasi Permanen menjelaskan bahwa perbedaan peradaban dan interaksi sosial dan budaya di duni Barat dan di dunia Islam merupakan hasil dari adanya perbedaan mendasar dan kemiripan dari pandangan hidup keduanya. Beberapa peristiwa politik yang digunakan untuk menjelaskan teori Konfrontasi Permanen antara lain Perang Salib, diplomasi antara Kesultanan Utsmaniyah dan negara-negara di dunia Barat, dan Pax Americana. Penjelasan lainnya diperoleh melalui perang dagang, perang informasi dan konflik antarbudaya yang telah menjadi bagian dari sejarah kehidupan manusia.[9]

Karya tulis

Syed Muhammad Naquib Al-Attas menulis dalam bidang filsafat Islam, teologi, Sufisme, sastra Melayu, sejarah, puisi, metafisika, peradaban, dan pendidikan.[4] Di antara karya-karyanya adalah sebagai berikut:

Referensi

  1. ^ a b c "Tan Sri Professor Dr. Syed Muhammad Naquib Al-Attas". Merdeka Award. 2012. Diakses tanggal 2024-07-01. 
  2. ^ Wan Daud, Wan Mohd Nor, ed. (2022). Syed Muhammad Naquib Al-Attas: His Philosophical System and Conceptions of Humanity, History and Civilizations. Kuala Lumpur: Raja Zarith Sofiah Centre for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization (RZS CASIS). ISBN 9789672686415.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ a b c Wan Daud, Wan Mohd Nor (2012). Rihlah Ilmiah, dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer. Kuala Lumpur: Raja Zarith Sofiah Centre for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization (RZS CASIS). ISBN 9789881865939.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ a b c d The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims (PDF). Amman: The Royal Islamic Strategic Studies Centre. 2024. ISBN 978-9957-635-69-5.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Al-Attas, Syed Muhammad Naquib (1 Januari 1959). Rangkaian Ruba'iyyat. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  6. ^ Al-Attas, Syed Muhammad Naquib (1963). Some Aspects of Sufism as Understood and Practised Among the Malays. Kuala Lumpur: Malaysian Sociological Research Institute.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  7. ^ al-Attas, Sayyid Muhammad Naguib. "Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh". escholarship.mcgill.ca. Diakses tanggal 2024-07-01. 
  8. ^ Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh - Syed Muhammad Naquib al-Attas (dalam bahasa English). Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  9. ^ Husaini, Adian (2005). Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal. Jakarta: Gema Insani. hlm. ix–x. ISBN 978-602-250-517-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  10. ^ See Wei Zhi, Roy; Sulaiman, Aisyah (September 10, 2011). "Book sheds new light on history". New Straits Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2011.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)