Summorum Pontificum

Neraca Keadilan
Bagian dari seri tentang
Hukum Kanonik
Gereja Katolik
Hukum Mutakhir
  • Kitab Hukum Kanonik 1983
    • Omnium in mentem
  • Kitab Hukum Kanon Gereja-Gereja Timur
  • Ad tuendam fidem
  • Ex Corde Ecclesiae
  • Indulgentiarum Doctrina
  • Pastor Bonus
    • Pontificalis Domus
  • Universi Dominici Gregis
  • Consuetudo
Sejarah Hukum
  • Kitab Hukum Kanonik 1917

Corpus Iuris Canonici

  • Dekretis
  • Regulæ Iuris
  • Decretales Gregorii IX
    • Dekretalis
  • Decretum Gratiani
  • Extravagantes
  • Liber Septimus

Tata Tertib Gereja Purba

  • Didakhe
  • Konstitusi Apostolik
    • Kanon Apostolik

Koleksi Kanon Purba

  • Collectiones canonum Dionysianae
  • Collectio canonum quadripartita
  • Collectio canonum Quesnelliana
  • Collectio canonum Wigorniensis

Lain-Lain

  • Dekretal Pseudo-Isidorus
  • Benedictus Deus (Pius IV)
  • Contractum trinius
  • Cacat bawaan
Hukum Oriental
  • Kitab Kanon Gereja-Gereja Timur
  • Reformasi Kanonik Timur Oleh Pius XII
  • Nomokanon
  • Eparki Agung
    • Eparki
Hukum Liturgi
  • Ecclesia Dei
  • Mysterii Paschalis
  • Sacrosanctum Concilium
    • Musicam Sacram
  • Summorum Pontificum
  • Tra le sollecitudini
Hukum Sakramen

Imamat Suci

  • Halangan
    • Abstemius
  • Selibat Kaum Klerus
  • Nulitas Tahbisan Suci
  • Surat dimisorial
  • Aprobasi

Pengakuan Dosa

  • Penitensiaria Apostolik
  • Absolutio Complicis
  • Canon penitentiarius
  • Forum internal
  • Paenitentiale Theodori
  • Kanon penitensial
  • Meterai Pengakuan Dosa

Ekaristi

  • Disiplin Ekaristi
  • Kanon 915
Hukum Perkawinan
  • Afinitas
  • Larangan Kawin
  • Pernyataan Nulitas
    • Reformasi Peradilan Nulitas Perkawinan Oleh Paus Fransiskus
  • Defensor Matrimonii
  • Halangan Perkawinan
    • Halangan Kejahatan
    • Beda Agama
    • Ligamen
  • Dispensasi Perkawinan
    • Ratum Sed Non Consummatum
  • Perkawinan Alami
  • Privilegium Paulinum
  • Privilegium Petrinum
Peradilan dan Pengadilan

Pejabat

Prosedur

  • Appel comme d'abus
  • Presumsi
Struktur Kanonik
Gereja-Gereja Partikular

Persona Yuridis

Yurisprudensi
Filsafat dan Teori Dasar
Hukum Persona
  • Persona (hukum kanonik)
  • Umur kanonik
  • Kewenangan kanonik
  • Klerus dan jawatan publik
  • Selibat Kaum Klerus
  • Hidup bakti
  • Cacat bawaan
  • Emansipasi
  • Persona fisik dan yuridis
  • Ius patronatus
  • Laisasi (dispensasi)
Dokumen Kanonik
Hukum Pidana
 Portal Katolik
  • l
  • b
  • s
Lambang Kepausan Paus Benediktus XVI.

Summorum Pontificum (bahasa Latin: Dari Imam Tertinggi) adalah sebuah surat apostolik dari Paus Benediktus XVI, dikeluarkan sebagai "motu proprio" (yaitu dengan inisiatifnya sendiri). Dokumen ini memperinci aturan-aturan, untuk Ritus Latin Gereja Katolik, untuk merayakan misa menurut "tata cara misa yang dirancang oleh Paus Yohanes XXIII pada tahun 1962" (bentuk yang dikenal sebagai Misa Tridentina), dan untuk melayani berbagai sakramen dalam bentuk lama sebelum adanya perubahan liturgis menyusul adanya Konsili Vatikan Kedua.

Dokumen ini,[1] tertanggal 7 Juli 2007 dan dijalankan semenjak tanggal 14 September 2007, dikeluarkan bersama dengan sepucuk surat di mana Paus Benediktus XVI menjelaskan alasan-alasannya untuk menerbitkan dokumen ini.[2]

Dokumen ini menggantikan motu proprio Ecclesia Dei tahun 1988, yang memperbolehkan para uskup secara pribadi untuk mendirikan tenpat-tempat di mana misa bisa dirayakan menggunakan tata cara tahun 1962. Dokumen ini memberikan kebebasan yang lebih besar untuk menggunakan liturgi Tridentina dalam bentuk tahun 1962-nya, dengan menyatakan bahwa semua imam bolah secara bebas merayakan misa sesuai tata cara tahun 1962 secara pribadi, tanpa harus meminta izin dari pihak manapun. Dokumen ini juga menyatakan bahwa para imam (imam paroki) dan rektor gereja harus mau menerima permintaan dari kelompok-kelompok umat tertentu yang mengikuti tradisi liturgis yang lama ("ubi coetus fidelium traditioni liturgicae antecedenti adhaerentium continenter exsistit" - Artikel 5) untuk mengizinkan seorang imam yang memenuhi syarat untuk merayakan misa bagi mereka menggunakan tata cara misa tahun 1962, dan harus "memastikan bahwa kesejahteraan para umat ini selaras dengan layanan pastoral paroki pada umumnya, di bawah bimbingan Uskup".

Dalam surat pendampingnya, Paus Benediktus XVI menjelaskan bahwa tindakannya itu diarahkan untuk menyediakan sarana secara luas dan berkelimpahan bagi ritual-ritual yang telah menumbuh-kembangkan para umat selama berabad-abad dan ditujukan pada "kehadiran sebuah rekonsiliasi interior di dalam hati Gereja" dalam perselisihan antara Kaum Katolik Tradisional dengan Tahta Suci, seperti para anggota Kelompok Santo Pius X. Ia menyatakan bahwa, walau awalnya terpikir bahwa kepentingan Misa Tridentina akan hilang bersamaan dengan generasi tua umat yang tumbuh bersamanya, beberapa generasi muda pun "tertarik padanya dan menermukan di dalamnya suatu bentuk pengalaman dengan misteri Ekaristi yang secara khusus selaras dengan mereka." Dari sudut pandang adanya ketakutan yang muncul saat dokumen ini sedang dirancang, ia secara khusus menekankan bahwa keputusannya itu sama sekali tidak mengurangi otoritas Konsili Vatikan Kedua dan bahwa, tidak hanya untuk alasan-alasan yuridis, namun juga karena persyaratan akan "tingkat pembentukan liturgis dan pengetahuan akan Bahasa Latin" sering kali jarang ditemukan, Misa Paulus VI tetap menjadi bentuk "normal" atau "umum" dari liturgi Ekaristi Ritus Romawi.[3]


Referensi

  1. ^ text on the Holy See's website; published officially in Acta Apostolicae Sedis XCIX (2007), 777-781 available also with an English translation in a parallel column. Diarsipkan 2012-10-10 di Wayback Machine.
  2. ^ English text on website of the Holy See
  3. ^ "The Missal published by Paul VI and then republished in two subsequent editions by John Paul II, obviously is and continues to be the normal Form – the Forma ordinaria – of the Eucharistic Liturgy" (Pope Benedict XVI's letter to the bishops on the occasion of the publication of Summorum Pontificum, paragraph 5

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Tridentine mass.

Dokumen resmi

  • (Latin) Summorum Pontificum
  • (Latin)(Inggris) Summorum Pontificum Diarsipkan 2012-10-10 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Cover letter
  • (Inggris) Summorum Pontificum and cover letter, along with analysis and commentary from the United States Conference of Catholic Bishops
  • (Latin)(Inggris) Universae Ecclesiae: Instruction of Ecclesia Dei on Summorum Pontificum

Tanggapan dari Organisasi Katolik Tradisional

  • Press Release from the Superior General of the SSPX Diarsipkan 2009-01-31 di Wayback Machine.
  • News from the Priestly Fraternity of St. Peter Diarsipkan 2008-07-25 di Wayback Machine.
  • Press Release from the Institute of Christ the King Sovereign Priest Diarsipkan 2011-07-18 di Wayback Machine.

Komentar

  • Twenty Questions on the Apostolic Letter Summorum Pontificum United States Conference of Catholic Bishops
  • Nova et Vetera[pranala nonaktif permanen]
  • Commentary on the text of the document by Jimmy Akin
  • (Italia) Il Summorum Pontificum, un anno dopo
  • Woods, Thomas E., Sacred Then and Sacred Now: The Return of the Old Latin Mass (Roman Catholic Books 2008 ISBN 978-0-9793540-2-1)
  • Aillet, Marc, The old Mass and the new: explaining the motu proprio Summorum Pontificum of Pope Benedict XVI (Ignatius Press 2010 ISBN 978-1-58617-362-3)
  • l
  • b
  • s
Lahir sebagai Joseph Aloisius Ratzinger, 16 April 1927 – 31 Desember 2022
Biografi

Tindakan sebagai Paus
Teologi
Ensiklik
Anjuran Apostolik
Buku-buku
Perjalanan
Artikel terkait
Portal Portal Katolik