Palestina (wilayah)

  Batas-batas Syria Palaestina Romawi, sedangkan garis hijau putus-putus menunjukkan batas antara Palaestina Prima Romawi Timur (kemudian menjadi Jund Filastin) dan Palaestina Secunda (kemudian menjadi Jund al-Urdunn), serta Palaestina Salutaris (kemudian menjadi Jabal at-Tih dan Jifar)
  Batas-batas Negara Palestina (Tepi Barat dan Jalur Gaza)

Palestina (Arab: فلسطين Filasṭīn, Falasṭīn, Filisṭīn; Yunani: Παλαιστίνη, Palaistinē; bahasa Latin: Palaestina; bahasa Ibrani: פלשתינה Palestina) adalah sebuah wilayah geografis di Timur Tengah antara Laut Tengah dan Sungai Yordan.[1] Nama "Palestina" digunakan oleh penulis-penulis Yunani Kuno, dan kemudian digunakan untuk provinsi Romawi Syria Palestina, provinsi Romawi Timur Palaestina Prima dan provinsi Umayyah dan Abbasiyah Jund Filastin. Wilayah ini juga dikenal sebagai Tanah Israel (bahasa Ibrani: ארץ־ישראל Eretz-Yisra'el),[2] Tanah Suci, Levant Selatan,[3] Cisjordan, dan secara historis dikenal dengan nama-nama lainnya seperti Kanaan, Suriah Selatan dan Kerajaan Yerusalem.

Terletak di lokasi yang strategis, di antara Mesir, Suriah dan Jazirah Arab, dan tempar lahirnya Agama Yahudi dan Kekristenan, wilayah ini mempunyai sejarah yang panjang dan riuh sebagai persimpangan untuk agama, budaya, peradagangan dan politik. Wilayah ini telah dikuasai oleh berbagai bangsa, yaitu: Orang Mesir Kuno, Orang Kanaan, Bani Israil, Orang Assyiria, Orang Babilonia, Orang Farsi, Orang Yunani Kuno, Orang Romawi, Orang Romawi Timur, Kekhalifahan Arab Sunni, Kekhalifahan Fatimiyah Syi'ah, Orang Salibi, Ayyubiyyah, Mamluk, Kesultanan Utsmaniyah, Orang Britania, Orang Israel modern dan Bangsa Palestina.

Batas-batas dari wilayah ini selalu berubah sepanjang sejarah, dan terakhir kali ditetapkan pada zaman modern oleh Persetujuan batas Prancis-Britania (1920) dan Nota Transyordania (tanggal 16 September 1922), selama periode Mandat Palestina.[4] Sekarang, wilayah ini terdiri dari Negara Israel dan Negara Palestina.[4]

Etimologi

Istilah Peleset (Transliterasi dari Hieroglif Mesir sebagai P-r-s-t) ditemukan di berbagai dokumen Mesir yang merujuk kepada sebuah bangsa atau tanah yang berdekatan, bermula dari sekitar tahun 1150 SM selama Dinasti kedua puluh Mesir. Penyebutan pertama diperkirakan ada di dalam teks-teks dari Kuil Medinet Habu, yang merekam sebuah bangsa yang disebut Peleset ada di antara Bangsa Laut, yang menyerbu Mesir pada masa berkuasanya Ramses III,[5] kemudian diikuti oleh sebuah ukiran pada Patung Padiiset. Orang Assyria menyebut wilayah ini sebagai Palashtu (Palasthu) atau Pilistu, dimulai Adad-nirari III pada Lempeng Nimrod sekitar tahun 800 SM, sampai kaisar Sargon II, dalam hikayatnya sekitar 1 abad setelah Lempeng Nimrod.[6][7]

Dalam catatan atau rekaman Asiria selama masa pemerintahan Raja Assyiria (Addizary III) sekitar tahun 800 Sebelum Masehi kata Palestina berasal dari kata Philsta. Dimana Raja Assyiria telah menuliskan nama tersebut di sebuah tugu bahwa dalam tahun kelima kekuasannya, tentaranya telah menyerahkan Palastu di bawah kontrolnya dan memaksa orang-orang di wilayah tersebut untuk membayar pajak. Herodotus dalam basis Aramen juga menyebutkan bahwa kata Palestina digunakan untuk mengacu pada sebuah tempat di bagian selatan Syra atau (Syria-Palestina) dekat dengan Finithya hingga batas-batas Mesir. [8]

Sejarawan Rumania seperti Agathar Chides, Strabo, dan Diodoru telah menggunaan nama Palestina. Selama era Rumania kata Palestina digunakan untuk menyebutkan semua tanah suci. Selanjutnya pada era Hadrian nama Palestina menjadi nama resmi sebuah distrik. Oleh karena itu, nama Palestina digunakan oleh gereja-gereja Kristen secara luas, dimana mereka menggunakannya dalam laporan-laporan ziarah Kristen. Pada era Islam, Palestina digunakan sebagai bagian dari Bilad Ash-Sham. [8]

Geografi

Peta Palestina sebagai negara baru dari Kesultanan Utsmaniyah, yang dimuat oleh New York Tribune pada 17 Juni 1917.
Papan nama dalam tribahasa di Palestina
Topografi Palestina

Palestina terletak di bagian barat benua Asia yang membentang antara garis lintang meridian 15-34 dan 40-35 ke arah timur, dan antara garis lintang meridian 30-29 dan 15-33 ke arah utara.

Palestina membentuk bagian tenggara dari kesatuan geografis yang besar di belahan timur dunia Arab yang disebut dengan negeri Syam. Selain Palestina, negeri Syam terdiri dari Lebanon, Suriah dan Yordania. Pada awalnya negara-negara ini punya perbatasan yang kolektif di luar perbatasannya dengan Mesir.

Perbatasan Palestina dimulai dari Lebanon di Ras El-Nakoura di wilayah Laut Tengah (Laut Mediterania) dan dengan garis lurus mengarah ke timur sampai ke daerah di dekat kota kecil Lebanon yaitu kota Bent Jubayel, di mana garis pemisah antara kedua negara ini miring ke Utara dengan sudut yang hampir lurus. Pada titik ini, perbatasan berada mengitari mata air Sungai Yordan yang menjadi bagian dari Palestina dalam jalan kecil yang membatasinya dari wilayah Timur dengan wilayah Suriah dan danau Al Hola, Lout dan Tabariyya.

Perbatasan dengan Yordania dimulai di wilayah selatan danau Tabariyya pada pembuangan sungai Al Yarmouk. Terus sepanjang Sungai Yordan. Dari mata air Sungai Yordan, perbatasan ini ke arah Selatan membelah pertengahan Laut Mati secara geometrikal dan lembah Araba, hingga sampai pada daerah Aqaba.

Perbatasan dengan Mesir dapat digambarkan dengan garis yang hampir membentuk garis lurus yang membelah antara daerah semi-pulau Seena dan padang pasir Al Naqab. Perbatasan ini dimulai di Rafah di Laut Tengah hingga sampai ke daerah Taba di Teluk Aqaba.

Di bagian Barat, Palestina terletak di sebelah perairan lepas internasional dari Laut Tengah dengan jarak sekitar 250 km dari Ras El-Nakoura di belah selatan hingga Rafah di bagian selatan.

Karena lokasinya terletak di pertengahan negara-negara Arab, Palestina membentuk kombinasi geografis yang natural dan humanistik bagi medan terestrial yang luas yang memuat kehidupan orang-orang asli Badui di wilayah selatan dan gaya pendudukan yang sudah lama di bagian utara. Tanah Palestina punya keistimewaan dibanding dengan daerah lain karena merupakan bagian dari tempat diturunkannya semua agama samawi, tempat di mana peradaban kuno muncul, menjadi jembatan aktivitas komersial dan tempat penyusupan ekspedisi militer di sepanjang era bersejarah yang berbeda. Lokasi strategis yang dinikmati Palestina memungkinkannya untuk menjadi faktor penghubung antara berbagai benua bagi dunia kuno Asia, Afrika dan Eropa. Palestina juga menjadi tempat yang dijadikan pintu masuk bagi perjalanan ke negara-negara tetangga. Ia menjadi jembatan penghubung bagi manusia sejak dahulu kala, sebagaimana ia juga menikmati lokasi sentral (Pusat) yang memikat sebagian orang yang mau bermukim dan hidup dalam kemakmuran.

Pemerintahan

Pada saat ini daerah Palestina terbagi menjadi dua entitas politik:

Sejarah

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kemlu, Humas. "Sekilas Palestina". www.kemlu.go.id. Diakses tanggal 2024-01-02. 
  2. ^ Gideon Biger (2004). The Boundaries of Modern Palestine, 1840–1947. RoutledgeCurzon. passim. 
  3. ^ de Geus, 2003, p. 7.
  4. ^ a b Encyclopedia of the Ottoman Empire, Bruce Alan Masters, Gábor Ágoston. Books.google.co.uk. Diakses tanggal 17 August 2012. 
  5. ^ Fahlbusch et al., 2005, p. 185.
  6. ^ Carl S. Ehrlich "Philistines" The Oxford Guide to People and Places of the Bible. Ed. Bruce M. Metzger and Michael D. Coogan. Oxford University Press, 2001.
  7. ^ Sharon, 1988, p. 4.
  8. ^ a b Al-Ghadiry, Fawzy (2023). Sejarah Palestina. Yogyakarta: CV. Indoliterasi Publishing House. hlm. 27 –29. ISBN 978-623-6496-48-0.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Pranala luar

Peta
  • flagPortal palestina

Pustaka

  • Abu-Lughod, Ibrahim (1971). (Ed)., The Transformation of Palestine. Illinois: Northwestern Press.
  • Avneri, Arieh (1984), The Claim of Dispossession, Tel Aviv: Hidekel Press
  • Bachi, Roberto (1974), The Population of Israel, Jerusalem: Institute of Contemporary Jewry, Hebrew University
  • Belfer-Cohen, Anna and Bar-Yosef, Ofer (2000). Early Sedentism in the Near East. A Bumpy Ride to Village Life. In Ian Kuijt (Ed.). Life in Neolithic Farming Communities: Social Organization, Identity, and Differentiation. Springer. ISBN 0-306-46122-6
  • Biger, Gideon (1981). Where was Palestine? Pre-World War I perception, AREA (Journal of the Institute of British Geographers) Vol 13, No. 2, pp. 153–160.
  • Broshi, Magen (1979). The Population of Western Palestine in the Roman-Byzantine Period, Bulletin of the American Schools of Oriental Research, No. 236, p. 7, 1979.
  • Byatt, Anthony (1973). Josephus and population numbers in first century Palestine. Palestine Exploration Quarterly, 105, pp. 51–60.
  • Chancey, Mark A. (2005). Greco-Roman Culture and the Galilee of Jesus. Cambridge University Press. ISBN 0-521-84647-1
  • Chase, Kenneth (2003). Firearms: A Global History to 1700. Cambridge University Press. ISBN 0-521-82274-2
  • Doumani, Beshara (1995). Rediscovering Palestine: Merchants and Peasants in Jabal Nablus 1700–1900. UC Press. ISBN 0-520-20370-4
  • Ember, Melvin & Peregrine, Peter N. (2002). Encyclopedia of Prehistory. Springer. ISBN 0-306-46262-1
  • Farsoun, Samih K. and Naseer Aruri (2006), Palestine and the Palestinians, Westview Press, 2nd edition, ISBN 0-8133-4336-4
  • Finkelstein, I, Mazar, A and Schmidt, B. (2007). The Quest for the Historical Israel. The Society of Biblical Literature. ISBN 978-1-58983-277-0
  • Gelber, Yoav (1997). Jewish-Transjordanian Relations 1921–48: Alliance of Bars Sinister. London: Routledge. ISBN 0-7146-4675-X
  • Gerber, Haim (1998). "Palestine" and other territorial concepts in the 17th century, International Journal of Middle East Studies, Vol 30, pp. 563–572.
  • Gilbar, Gar G. (ed.), Ottoman Palestine: 1800–1914. Leiden: Brill. ISBN 90-04-07785-5
  • Gilbar, Gar G. (1986). The Growing Economic Involvement of Palestine With the West, 1865–1914. In David Kushner (Ed.). Palestine in the Late Ottoman Period: Political, Social and Economic Transformation. Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-07792-8
  • Gilbert, Martin (2005). The Routledge Atlas of the Arab-Israeli Conflict. Routledge. ISBN 0-415-35900-7
  • Gottheil, Fred M. (2003) The Smoking Gun: Arab Immigration into Palestine, 1922–1931, Middle East Quarterly, X(1).
  • Hansen, Mogens Herman (Ed.) (2000). A Comparative Study of Thirty City-state Cultures: An Investigation. Kgl. Danske Videnskabernes Selskab. ISBN 87-7876-177-8
  • Harris, David Russell (1996). The Origins and Spread of Agriculture and Pastoralism in Eurasia. Routledge. ISBN 1-85728-537-9
  • Hayes, John H. and Mandell, Sara R. (1998). The Jewish People in Classical Antiquity: From Alexander to Bar Kochba. Westminster John Knox Press. ISBN 0-664-25727-5
  • Hughes, Mark (1999). Allenby and British Strategy in the Middle East, 1917–1919. London: Routledge. ISBN 0-7146-4920-1
  • Ingrams, Doreen (1972). Palestine Papers 1917–1922. London: John Murray. ISBN 0-8076-0648-0
  • Khalidi, Rashid (1997). Palestinian Identity. The Construction of Modern National Consciousness. Columbia University Press. ISBN 0-231-10515-0
  • Johnston, Sarah Iles (2004). Religions of the Ancient World: A Guide. Harvard University Press. ISBN 0-674-01517-7
  • Karpat, Kemal H. (2002). Studies on Ottoman Social and Political History. Brill. ISBN 90-04-12101-3
  • Katz, Shmuel (1973) Battleground: Fact and Fantasy in Palestine Shapolsky Pub; ISBN 0-933503-03-2
  • Killebrew, Ann E. (2005). Biblical Peoples and Ethnicity: An Archaeological Study of Egyptians, Canaanites, Philistines and Early Israel 1300-1100 BCE. Society of Biblical Literature. ISBN 1-58983-097-0

  • Kimmerling, Baruch and Migdal, Joel S. (1994). Palestinians: The Making of a People, Harvard University Press. ISBN 0-674-65223-1
  • Köchler, Hans (1981). The Legal Aspects of the Palestine Problem with Special Regard to the Question of Jerusalem. Vienna: Braumüller. ISBN 3-7003-0278-9
  • Kurz, Anat N. (2005) Fatah and the Politics of Violence: The Institutionalization of a Popular Struggle. Sussex Academic Press. ISBN 1-84519-032-7, 9781845190323.
  • Lewis, B. (1993). Islam in History: Ideas, People and Events in the Middle East. Open Court Publishing. ISBN 0-8126-9518-6
  • Le Strange, Guy (1965). Palestine under the Moslems (Originally published in 1890; reprinted by Khayats) ISBN 0-404-56288-4
  • Loftus, J. P. (1948), Features of the demography of Palestine, Population Studies, Vol 2
  • Louis, Wm. Roger (1969). The United Kingdom and the Beginning of the Mandates System, 1919–1922. International Organization, 23(1), pp. 73–96.
  • McCarthy, Justin (1990). The Population of Palestine. Columbia University Press. ISBN 0-231-07110-8.
  • Mandel, Neville J. (1976). The Arabs and Zionism Before World War I. University of California Press. ISBN 0-520-02466-4
  • Maniscalco, Fabio. (2005). Protection, conservation and valorisation of Palestinian Cultural Patrimony Massa Publisher. ISBN 88-87835-62-4.
  • Metzer, Jacob (1988). The Divided Economy of Mandatory Palestine. Cambridge University Press.
  • Mills, Watson E. (1990). Mercer Dictionary of the Bible. Mercer University Press. ISBN 0-86554-373-9
  • Pastor, Jack (1997). Land and Economy in Ancient Palestine. London: Routledge. ISBN 0-415-15960-1
  • Porath, Yehoshua (1974). The Emergence of the Palestinian-Arab National Movement, 1918–1929. London: Frank Cass. ISBN 0-7146-2939-1
  • Redmount, Carol A. 'Bitter Lives: Israel in and out of Egypt' in The Oxford History of the Biblical World, ed: Michael D. Coogan, (Oxford University Press: 1999)
  • Rogan, Eugene L. (2002). Frontiers of the State in the Late Ottoman Empire: Transjordan, 1850–1921. Cambridge University Press. ISBN 0-521-89223-6.
  • Rosen, Steven A. (1997). Lithics After the Stone Age: A Handbook of Stone Tools from the Levant. Rowman Altamira. ISBN 0-7619-9124-7
  • Sachar, Howard M. (2006). A History of Israel: From the Rise of Zionism to Our Time, 2nd ed., revised and updated. New York: Alfred A. Knopf. ISBN 0-679-76563-8
  • Said, Edward W. and Christopher Hitchens (2001). Blaming the Victims: Spurious Scholarship and the Palestinian Question. Verso. ISBN 1-85984-340-9.
  • Schlor, Joachim (1999). Tel Aviv: From Dream to City. Reaktion Books. ISBN 1-86189-033-8
  • Scholch, Alexander (1985) "The Demographic Development of Palestine 1850-1882", International Journal of Middle East Studies, XII, 4, November 1985, pp. 485–505
  • Shahin, Mariam (2005). Palestine: A Guide, Interlink Books. ISBN 1-56656-557-X
  • Schmelz, Uziel O. (1990) Population characteristics of Jerusalem and Hebron regions according to Ottoman Census of 1905. In Gar G. Gilbar, ed., Ottoman Palestine: 1800–1914.Leiden: Brill.
  • Shiloh, Yigal (1980). The Population of Iron Age Palestine in the Light of a Sample Analysis of Urban Plans, Areas, and Population Density, Bulletin of the American Schools of Oriental Research, No. 239, p. 33, 1980.
  • Sicker, Martin (1999). Reshaping Palestine: From Muhammad Ali to the British Mandate, 1831–1922. Praeger/Greenwood. ISBN 0-275-96639-9
  • Stearns, Peter N.
  • Twain, Mark (1867). Innocents Abroad. Penguin Classics. ISBN 0-14-243708-5
  • UNSCOP Report to the General Assembly Diarsipkan 2009-04-01 di Wayback Machine.
  • Westermann, Großer Atlas zur Weltgeschichte. ISBN 3-07-509520-6
  • Whitelam, Keith (1997). The Invention of Ancient Israel: The Silencing of Palestinian History, Routledge, ISBN 0-415-10759-8, ISBN 978-0-415-10759-4
  • Buku Ensiklopedia Indonesia.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Palestine.
Wikivoyage memiliki panduan wisata Palestinian Territories.